Menurut Hitchock, tanaman padi termasuk Famili : Gramineae (Poaceae), Subfamili :
Festucoideae. Sedangkan klasifikasi
baru menurut Gould : Subfamili Oryzoideae,
suku (trible) Oryzeae. Genus Oryza ada 20 spesies, tetapi yang
dibudidayakan hanya dua, yaitu Oryza sativa L di Asia dan Oryza glaberrima steund di Afrika. Kedua spesies ini
diploid ( 2n=24 ).
Oryza
sativa
mempunyai ligula lebih panjang, gluma dan daunnya agak kasar dan dapat tumbuh
secara musiman. Oryza glaberima tidak memiliki cabang-cabang sekunder
pada malai. Dari pengamatan Lu dan Chang, diketahui bahwa Oryza sativa
dan Oryza glaberrima berasal dari leluhur yang sama yaitu Oryza perenis
Moench. Melalui
proses evolusi keduanya berkembang menjadi 3 ras ecogeografic, yaitu : Sinica
(dulu disebut japonica), Indica dan Javanica.
Perbandingan sifat morfologik, fisiologik 3 ras Oryza sativa
Komponen |
Indica |
Sinica |
Javanica |
Daun
|
lebar-sempit,
hijau muda
|
sempit, hijau tua
|
lebar, kaku,
hijau
muda
|
Gabah
|
panjang-pendek, bulat panjang & agak pipih
|
pendek
dan agak bulat
|
panjang,
lebar dan tebal
|
Anakan
|
Banyak
|
Sedang
|
sedikit
|
Batang
|
Sedang - tinggi
|
pendek-sedang
|
tinggi
|
Ekor gabah (awn)
|
umumnya tidak ada
|
tidak ada,
kalau ada panjang
|
panjang atau
tidak ada
|
Bulu
sekam
|
jarang dan pendek
|
lebat dan panjang
|
panjang
|
Rontok
|
mudah
|
Sedikit
|
sedikit
|
Jaringan
|
Lunak
|
Keras
|
keras
|
peka
terhadap panjang hari
|
bervariasi
|
tidak
atau agak peka
|
agak
peka
|
Amilosa
|
23
- 31%
|
10
- 24%
|
20 -
25%
|
Golongan Indica di
Indonesia disebut “Cere” atau “Cempo” ,banyak
ditanam di seluruh Asia kecuali di Korea dan Jepang. Sinica (Japonica)
banyak ditanam di Jepang, Korea, Eropa (Spanyol, Portugal, Perancis, Bulgaria,
Hongaria, Yunani, Yugoslavia, Afrika (Mesir), Australia, Amerika Utara /Selatan
dan lain-lain. Indonesia mempunyai varitas khas Indonesia yaitu sub japonica
atau Indo japonica yang tidak dibudidayakan atau dijumpai di luar
Indonesia. Sub japonica atau Indo japonica ini di Indonesia disebut “varitas bulu” atau “varitas gundil”.
Varitas-varitas
Indica dan sub japonica yang ada di Indonesia banyak sekali. Penyebaran kedua
kelompok tidak merata. Sub japonica dibudidayakan di Jawa, Bali, Lombok dan
Sumbawa. Di luar pulau-pulau tersebut yang diusahakan kelompok Indica. Jika ada
kelompok sub japonica berarti dibawa oleh para transmigran.
Perbedaan Indica dan Indo Japonica
Sifat
|
Indica
|
Indo
Japonica
|
Batang
|
Kecil - sedang
|
Sedang - besar
|
Ukuran
daun
|
Ciut-sempit
|
Lebar
|
Warna
daun
|
Hijau muda
|
Hijau tua
|
Daun
kelopak
|
Mendatar atau sedikit
melengkung
|
Tegak/tegap/lurus
menjulang
|
Pubescens
pada daun kelopak
|
Sedikit
|
Banyak
|
Gabah
|
Kecil-sedang
|
Sedang-besar
|
Rontok
|
mudah
|
tidak
|
Daya
merumpun
|
Tinggi (sekali)
|
Rendah-sedang
|
Daya
hasil
|
Tinggi (sekali)
|
sedang
|
Rebah
|
Mudah
|
Tidak mudah
|
Kekurangan
air
|
Tahan
|
kurang
|
Ketahanan terha-
dap hama sundep
|
tinggi
|
kurang
|
Pengaruh
photo-periodesitas
|
Banyak dipengaruhi
|
Tidak dipengaruhi
|
Kadar
Amylose
|
Sedang-tinggi
|
Kurang-sedang
|
No comments
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan pada tulisan ini.